
Protista merupakan organisme
eukariotik yang paling sederhana. Protista telah ada sebelum munculnya
tumbuhan, hewan, dan jamur. Sebagian besar jenis Protista bersifat uniseluler,
akan tetapi ada juga yang hidup secara berkelompok dan bersifat multiseluler.
Sebagian besar Protista bersifat aerob, yakni memerlukan oksigen untuk
kelangsungan hidupnya. Oksigen digunakan dalam proses respirasi yang bertempat
pada mitokondria. Namun, beberapa jenis
Protista bersifat anaerob, yakni
tidak memerlukan oksigen dalam hidupnya. Protista anaerob melakukan respirasi dengan bersimbiosis
bersama bakteri yang bersifat aerob. Beberapa Protista bersifat heterotrof,
memperoleh makanan dengan cara mengabsorbsi molekul-molekul organik dan
sebagian lagi bersifat fotoautotrof karena mempunyai kloroplas sebagai tempat
untuk menangkap energi matahari.
Protista dapat ditemukan pada
setiap tempat yang mengandung air, tanah yang basah, sampah, dedaunan, dan
habitat lain yang cukup lembab. Protista yang hidup di laut sebagian besar
bertindak sebagai fi toplankton yang merupakan kontributor utama dalam
penyediaan energi jaring-jaring makanan. Protista dapat hidup secara bebas atau
bersimbiosis secara mutual- isme, parasitisme, dan komensalisme.
Protista parasit bersifat patogen
pada hewan dan manusia. Beberapa jenis Protista mempunyai alat gerak sehingga bersifat motil. Adapun reproduksi
dapat terjadi secara seksual dan
aseksual. Sedangkan pada kondisi lingkungan yang tidak sesuai, Protista
membentuk sel resisten yang disebut kista.
Klasifikasi Protista
Anggota Protista sangat beragam,
sehingga untuk mempermudah dalam mempelajarinya, maka para ahli taksonomi
membagi Protista dalam tiga kategori yaitu:
1. Protista yang menyerupai hewan
(Protozoa)
2. Protista yang menyerupai
tumbuhan (Protophyta)
3. Protista yang menyerupai jamur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar